tanaman pasak bumi (Eurycoma longifolia jack) secara tradisional telah dimanfaatkan masyarakat sebagai obat afrodisiak. hal ini didukung oleh penelitian taufiqqurahman (1999) yang melaporkan bahwa ekstrak pask bumi dapat meningkatkan testosteron, LH Luteinizing Hormon) dan FSH(Folicle Stimulating Hormon) pada tikus jantan. beberapa penelitian sebelumnya melaporkn senyawa-senyawa yang telah berhasil diisolasi dari fraksi polar pasak bumi adalah canthin-6-one alkaloid, eurycomanol, dyidroeurycomanol, dyhidroklaineanone. sedangkan penelitian dengan fraksi non polar belum banyak dilakukan, sehingga dalam penelitian ini akan di identifikasi senyawa bioaktif golongan steroid dalam fraksi non polar (fraksi n-heksana) dan fraksi semi polar(kloroform) untuk menambah profil fitokimia dari pasak bumi.
penyelidikan steroid dengan n-heksana dan kloroform dilakukan ekstraksi menggunakan shoklet, kemudian dilakukan pemisahan dengan menggunakan kromatografi. identifikasi steroid dilakukan dengan menggunakan uji Lieberman-Buchard dan analisis dengan menggunakan Kromatografi Gas-Spektrometer Massa (KG-SM).
Akar pasak bumi di sokletasi dengan pelarut metanol menghasilkan ekstrak kasar berupa pasta berwarna hitam. kemudian di fraksinasi dengan kromatografi kolom fvakum (KKV) dengan plarut n-heksana, kloroform dan metanol. dari hasil KKV diperoleh fraksi n-heksana berupa minyak dan fraksi kloroform berupa pasta berwarna hitam. fraksi minyak n-heksana dapat langsung diidentifikasi dengan KG-SM, sedangkan fraksi pasa kloroform terlebih dahulu dilakukan dengan pemisahan komponen dengan kromatografi kolom gravitassi dan dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis preparatif.Hasil identifikasi menggunakan KG-SM menunjukkan dalam fraksi n-heksana mengandung kolest-8-en 3,6-diol, 14metil; stigmasterol; ergostan-3, 12-diol; dan lanost-7-en3-on. sedangkan untuk fraksi kloroform mengandung senyawa pregnan. senyawa-senyawa yang berhasil diidentifikasi dari fraksi n-heksana dan fraksi koroform tersebut semuanya termasuk dalam golongan steroid.
pada pengggunaan pelarut kloroform, hasilnya tidak dapat di identifikasi secara langsung menggunakan KG-SM, namun perlu pemisahan dengan menggunakan kromatografi kolom gravitasi dan KLT prefaratif..
BalasHapusuntuk pengidentifikasian menggunkan pelarut semi polar, adakah pelarut yang mudah dan secara langsung untuk menunjukkan adanya senyawa steroid?